Di balik megahnya bus-bus modern yang melintasi jalanan Indonesia, tersimpan nama besar yang menjadi fondasi transformasi industri transportasi darat: Karoseri Adi Putro. Berawal dari bengkel sederhana di Kota Malang pada awal 1970-an, Adi Putro tumbuh menjadi ikon dalam dunia karoseri nasional—bahkan menjulang hingga Asia Tenggara. Melalui inovasi desain, ketelitian produksi, dan komitmen terhadap mutu, Adi Putro tak hanya merakit bodi bus, tapi juga membangun standar baru dalam kenyamanan, keamanan, dan estetika kendaraan niaga di Indonesia.
Latar Belakang Historis: Dari Bengkel Kecil Menuju Pangsa Nasional
Adi Putro Wirasejati, yang lebih dikenal dengan nama merek dagangnya Adi Putro, adalah perusahaan karoseri bus ternama asal Malang Raya, Jawa Timur. Perusahaan ini telah menjadi salah satu pionir dalam industri perakitan bodi bus (coachbuilder) di Indonesia. Produk-produk bus buatan Adi Putro digunakan secara luas oleh berbagai perusahaan otobus (PO) besar, terutama di Pulau Jawa, seperti Agra Mas, ALS, Budiman, Haryanto, Juragan 99, Lorena Group, NPM, Pahala Kencana, Pandawa 87, Rosalia Indah, Sinar Jaya, dan masih banyak lagi.
Sejarah Singkat
Perjalanan Adi Putro dimulai pada awal tahun 1970-an oleh tiga bersaudara dari keluarga Jethrokusumo: Andreas, Jesse, dan David Jethrokusumo. Sebelum merintis usaha sendiri, ketiganya sempat bekerja di sebuah dealer mobil. Melihat potensi besar pasar otomotif, khususnya kebutuhan akan kendaraan penumpang, mereka memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan membuka usaha karoseri kecil-kecilan pada tahun 1973. Proyek pertama mereka adalah memodifikasi dua unit Mitsubishi Colt T120 dari pikap menjadi mobil penumpang.
Seiring waktu, usaha tersebut berkembang pesat. Pada tahun 1975, ketiga bersaudara ini secara resmi mendirikan perusahaan karoseri dengan nama Adi Putro di Malang, yang hingga kini masih menjadi kantor pusat dan pusat produksi utama perusahaan.
Filosofi Desain dan Identitas Visual: Antara Fungsionalitas dan Estetika
Adi Putro selalu dikenal sebagai pelopor dalam hal desain bus yang elegan, agresif, dan futuristik, sekaligus tetap memperhatikan fungsi dan efisiensi aerodinamika. Beberapa prinsip desain yang selalu melekat di setiap produk mereka:
-
Clean Lines & Balanced Proportions
Desain bus Adi Putro selalu menonjolkan garis-garis tegas namun halus, mencerminkan kesan maskulin tapi tidak kasar. -
Konsistensi Branding Visual
Lampu depan dan belakang, desain kisi-kisi, hingga bentuk kaca samping dari seri Jetbus menciptakan identitas visual yang mudah dikenali dan menjadi tren di kalangan karoseri lain. -
Fleksibilitas Custom
Masing-masing bodi bisa dipesan sesuai kebutuhan operator: mulai dari konfigurasi tempat duduk, jenis pendingin udara, pemilihan bahan interior, hingga sistem hiburan onboard.
Teknologi di Balik Produksi: Modernisasi dalam Tradisi
a. Kolaborasi dengan Sasis Global
Adi Putro bekerja sama dengan pabrikan sasis ternama dunia, seperti:
-
Mercedes-Benz (OC 500 RF, OH 1836, OH 1626)
-
Scania (K410 IB, K360 IB)
-
Volvo (B11R)
-
Hino (RK8, RN8, AK8)
-
MAN dan Mitsubishi Fuso
Setiap sasis disesuaikan dengan model bodi tertentu untuk hasil optimal dalam stabilitas, performa, dan kenyamanan.
b. Teknologi Karoseri Terkini
Adi Putro mengadopsi berbagai teknologi produksi modern:
-
Laser Cutting & CNC Bending untuk presisi rangka.
-
Welding System Standar Eropa untuk kekuatan struktural.
-
Water-Based Paint System yang lebih ramah lingkungan dan awet.
-
Virtual Reality Interior Planning untuk desain kabin interaktif.
c. Fitur Unggulan Bus Adi Putro
-
Sistem suspensi udara.
-
Kamera 360 derajat dan sistem telematika.
-
Kursi ergonomis dengan sabuk pengaman 3 titik.
-
Interior berkelas hotel bintang 5 (lampu ambient, USB charging, toilet, hingga bar mini di beberapa varian luxury).
Seri Jetbus: Evolusi Bus Modern di Indonesia


Jetbus 1
Desain konvensional, ergonomis, dan terjangkau. Cocok untuk rute pendek-menengah.



Jetbus 2 & 2+
Peningkatan desain dan fitur keselamatan. Mulai masuk ke pasar bus pariwisata mewah.




Jetbus 3 Series
Puncak dari evolusi bus modern Indonesia. Tersedia dalam berbagai konfigurasi:
-
HDD (High Deck): Kabin tinggi, bagasi besar.
-
SHD (Super High Deck): Lebih elegan dan mewah.
-
UHD (Ultra High Deck): Versi tertinggi dengan dimensi besar.
-
SDD (Super Double Decker): Dua tingkat, digunakan untuk bus-bus jarak jauh dan wisata eksklusif.

5. Dampak Sosial dan Ekonomi
Adi Putro bukan hanya pelaku industri, tetapi juga agen pembangunan lokal dan nasional. Berikut beberapa dampak signifikan:
-
Menciptakan ribuan lapangan kerja di Malang dan sekitarnya.
-
Mendorong tumbuhnya ekosistem transportasi (sopir, PO, supplier suku cadang, SPBU, terminal).
-
Meningkatkan persepsi masyarakat terhadap transportasi darat—dari sekadar angkutan, menjadi pengalaman perjalanan yang menyenangkan dan aman.
6. Ekspansi Internasional dan Pengaruh Global
Bus buatan Adi Putro sudah diekspor ke beberapa negara seperti:
-
Timor Leste
-
Filipina
-
Myanmar
-
Madagaskar
-
Afrika Tengah (melalui mitra dagang)
Desain dan teknologi Adi Putro kerap menjadi benchmark bagi karoseri di Asia Tenggara. Bahkan beberapa pabrikan asing menjadikan Adi Putro sebagai mitra produksi regional.
7. Menuju Masa Depan: Elektrifikasi dan Smart Bus
Adi Putro sedang berbenah menuju era kendaraan listrik:
-
R&D Bus Listrik bekerja sama dengan perusahaan teknologi dan universitas.
-
Fokus pada modular bus dan konektivitas digital untuk keperluan kota pintar.
-
Integrasi sistem seperti IoT fleet management, pemantauan kondisi real-time, dan driver assistance system (ADAS).
Misi mereka tetap sama: menjadi garda terdepan dalam transportasi darat Indonesia yang berkelas dunia.
Penutup: Warisan dan Kebanggaan Bangsa
Karoseri Adi Putro adalah cermin dari keberhasilan industri dalam negeri yang mampu tumbuh, bersaing, dan menjadi ikon kebanggaan nasional. Inovasi mereka tak hanya terlihat dalam bentuk bus, tetapi juga dalam filosofi bisnis yang menekankan mutu, kerja keras, dan keberlanjutan.
Di tengah gempuran teknologi global, Adi Putro tetap berdiri kokoh: sebagai pionir, inovator, dan inspirasi anak bangsa.