Di antara debur ombak pantai selatan dan hiruk-pikuk terminal Surabaya, ada satu cerita yang tak pernah muncul di rute resmi peta perjalanan: misteri bus hantu Banyuwangi Surabaya. Lebih dari sekadar cerita horor, kisah ini telah menjadi bagian dari urban legend yang hidup di kalangan supir, kernet, hingga warga pesisir timur Pulau Jawa.
Setiap tahun, cerita ini terus berkembang: sebuah bus malam yang melaju di jalur sepi, menghilang tanpa jejak, dan sesekali menampakkan diri dengan penumpang yang tak lagi hidup. Apakah ini hanya mitos lokal? Atau ada jejak spiritual yang belum terungkap?
Asal Usul Misteri: Kecelakaan Tanpa Bukti
Cerita tentang bus hantu Banyuwangi Surabaya pertama kali mencuat sekitar akhir 1980-an. Konon, sebuah bis malam milik perusahaan otobus lokal dilaporkan hilang di rute Glenmore–Jember, tepatnya di kawasan Alas Gumitir—sebuah hutan berkabut yang sudah lama terkenal akan aura mistisnya. Anehnya, tak ditemukan bekas kecelakaan, bangkai bis, maupun korban.
Beberapa minggu setelah kejadian, seorang lelaki tua ditemukan kebingungan di Terminal Bungurasih. Ia mengaku baru saja turun dari bus malam Banyuwangi, tapi yang mengejutkan adalah, ia sudah dinyatakan hilang selama lebih dari setahun. Pakaian yang ia kenakan sama seperti hari terakhir ia terlihat.
Kesaksian yang Berulang: Bus Tanpa Identitas
Cerita tak berhenti di sana. Berbagai kesaksian mulai bermunculan dari warga, penumpang, hingga sopir lintas malam:
-
Bus tua berwarna biru atau putih pudar, tidak memiliki logo PO, dan nomor polisinya tak terdaftar di Dishub.
-
Penumpang terlihat diam dan membisu, berpakaian seperti dari era 70–80-an.
-
Kabin berbau menyan atau bunga melati.
-
Hanya berhenti di halte-halte tua atau pinggir jalan tanpa penerangan.
Seorang sopir truk bernama Pak Kasno mengaku pernah disalip oleh bis tersebut di jalur Situbondo. Yang membuatnya merinding: bus itu melaju tanpa suara, bannya tidak berputar, dan langsung hilang di tikungan—tanpa lampu rem.
Zona Merah: Titik-Titik Angker Jalur Banyuwangi–Surabaya
Beberapa lokasi dianggap sebagai zona “rawan” penampakan bis hantu ini:
1. Alas Gumitir
Terletak di perbatasan Banyuwangi–Jember, hutan ini kerap diliputi kabut tebal dan hawa dingin yang menusuk tulang. Banyak kendaraan mogok atau lampu mati secara misterius di kawasan ini. Konon, inilah tempat terakhir bis hantu itu terlihat sebelum “menghilang dari dunia nyata.”
2. Halte tua di Glenmore
Warga sekitar mengaku sering mendengar suara mesin tua atau melihat siluet bus berhenti, padahal halte tersebut sudah tak digunakan sejak 2003.
3. Pantura Situbondo KM 17
Para supir mengatakan lokasi ini adalah “jalur silang”—tempat di mana kendaraan dari dimensi lain kadang melintas ke dunia kita. Beberapa juga menyebut adanya “penumpang gelap” yang naik turun tanpa terlihat oleh mata manusia biasa.
Misteri atau Metafora? Dua Sisi Cerita
Apakah misteri bus hantu antara Banyuwangi – Surabaya murni cerita rakyat, atau ada aspek spiritual yang lebih dalam?
Perspektif Budaya:
Antropolog melihat ini sebagai refleksi kolektif dari rasa kehilangan, trauma kecelakaan, dan ketakutan akan kematian. Bus menjadi simbol perjalanan hidup yang tidak selesai—mereka yang tidak “sampai tujuan” duniawi, lalu terus berkendara dalam keabadian.
Perspektif Spiritual:
Dalam pandangan supranatural, bus ini disebut sebagai “kendaraan arwah”—semacam limbo antara dunia dan akhirat. Ia menjemput jiwa-jiwa yang tidak tenang, terutama mereka yang meninggal dengan kemarahan, dendam, atau masih memiliki urusan duniawi yang belum selesai.
Beberapa dukun bahkan mengatakan bahwa seseorang bisa “tertarik” ke dalam bus tersebut jika hatinya dipenuhi rasa benci, sedih mendalam, atau niat bunuh diri.
Petunjuk Gaib: Ciri-Ciri Bus Hantu
Untuk mereka yang sering bepergian malam, berikut tanda-tanda kendaraan yang patut diwaspadai:
-
Bus sangat bersih, tapi terlihat usang
-
Tidak ada suara mesin atau knalpot
-
Penumpang tidak berbicara sama sekali
-
Kondektur tidak menagih uang dan hanya menunjuk kursi
-
Wajah penumpang terlihat buram atau bahkan tidak tampak sama sekali
Jika mengalami hal ini, ketuk jendela tiga kali dan minta turun secepatnya, apapun tempatnya. Banyak yang percaya, itu satu-satunya cara keluar sebelum terlambat.
Baca juga : Naik Bus Berhantu
Cerita Penumpang: Tiket Sekali Jalan
Salah satu kisah yang populer beredar di forum-forum misteri datang dari seorang mahasiswa asal Malang. Ia menunggu bis di Terminal Rogojampi karena ketinggalan jadwal. Saat itu jam menunjukkan pukul 01.30 pagi. Tiba-tiba, sebuah bus tua berhenti.
Ia naik dan menemukan hanya ada lima penumpang lain yang duduk membisu. Ketika ia mencoba berbicara kepada kondektur, pria itu hanya menatapnya kosong. Begitu ia mulai tertidur, ia bermimpi berada di pemakaman dengan suara lonceng berdering.
Saat ia terbangun, bus sudah berhenti di depan rumah duka, dan semua penumpang turun ke dalamnya. Ia ketakutan dan langsung melompat turun. Tak lama, bis itu lenyap begitu saja.
Penutup: Jangan Naik Bus Sembarangan di Malam Hari
Misteri bus hantu Banyuwangi Surabaya bukan sekadar cerita mistis. Ia adalah kisah yang terus hidup, berkembang, dan memperingatkan kita tentang sisi gelap dari perjalanan malam yang sunyi. Apakah itu nyata atau tidak, yang pasti adalah: ada hal-hal yang belum bisa dijelaskan oleh logika manusia.
Jadi jika kamu bepergian malam dari Banyuwangi menuju Surabaya dan melihat bus tanpa logo berhenti pelan di pinggir jalan—tanyakan pada dirimu: apakah kamu benar-benar ingin naik?