Terminal Lebak Bulus Jakarta: Sejarah, Rute, Fasilitas, Integrasi, dan Kapasitas Terkini

terminal lebak bulus

Terminal Lebak Bulus atau disebut juga Terminal Pasar Jum’at bukan sekadar tempat naik dan turun bus. Ia adalah saksi perubahan wajah Jakarta Selatan dan simpul penting dalam sistem transportasi perkotaan yang kian terintegrasi. Artikel ini menyajikan ulasan mendalam mengenai sejarahnya, rute yang dilayani, fasilitas, konektivitas, serta kapasitas aktualnya dalam melayani mobilitas ribuan orang setiap hari.

terminal lebak bulus plang

1. Sejarah Dari Terminal Sederhana ke Transit Center Modern

Diresmikan pada akhir 1980-an, Terminal Lebak Bulus awalnya melayani rute-rute jarak jauh menuju kota-kota di Pulau Jawa, terutama wilayah barat dan tengah. Terminal ini berada di Jalan Raya Pasar Jum’at, Kec. Kebayoran Lama,  kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, yang saat itu belum seramai sekarang.

Pada era awal, fasilitas terminal masih sangat terbatas—bangunan semi permanen, lahan parkir beralaskan tanah, dan penataan yang minim. Namun, dengan pertumbuhan jumlah penduduk Jakarta dan berkembangnya urbanisasi ke arah selatan, terminal  mengalami peremajaan bertahap.

Puncak revitalisasi terjadi saat proyek MRT Jakarta dimulai. Stasiun MRT Lebak Bulus yang terletak tepat di sisi terminal menjadikan kawasan ini pusat transportasi multimoda. Perbaikan besar dilakukan pada infrastruktur fisik, pengelolaan ruang, serta pelayanan publik.

2. Rute Bus Menghubungkan Kota-Kota Strategis

Terminal ini melayani dua jenis trayek utama: Antarkota Antarprovinsi (AKAP) dan angkutan dalam kota.

Rute AKAP:

Terminal Lebak Bulus menjadi titik keberangkatan penting menuju:

  • Banten: Merak, Serang, Cilegon – PO Murni Jaya, PO San

  • Jawa Barat: Bandung, Cianjur, Tasikmalaya, Banjar – PO Budiman, PO Primajasa, PO Doa Ibu

  • Jawa Tengah & Yogyakarta: Purwokerto, Kebumen, Magelang, Jogja – PO Efisiensi, PO Sumber Alam, PO Rosalia Indah

  • Jawa Timur: Beberapa PO juga melayani rute ke Surabaya dan Malang melalui sistem transit

Rute Dalam Kota & TransJakarta:

  • TransJakarta Koridor 8 (Lebak Bulus – Harmoni)

  • TransJakarta Feeder ke Pondok Labu, Ciganjur, Cipete

  • Mikrotrans JakLingko berbagai jurusan

  • Shuttle antar terminal (misal: Kampung Rambutan, Kalideres)

penumpang di terminal lebak bulus

3. Fasilitas Terminal: Lebih Tertib, Lebih Ramah Penumpang

Terminal ini didesain ulang agar lebih bersih, tertib, dan mendukung kenyamanan pengguna. Fasilitas utamanya meliputi:

  • Ruang tunggu indoor berpendingin udara dengan bangku dan charger station

  • Mushola dan ruang ibu menyusui

  • Toilet bersih yang rutin dibersihkan dengan pengawasan petugas

  • Area UMKM dan kantin yang menyajikan makanan lokal dengan harga terjangkau

  • ATM Center dari beberapa bank (Mandiri, BCA, BRI)

  • Loket tiket fisik dan digital (beberapa PO menyediakan reservasi via aplikasi)

  • Papan informasi digital untuk jadwal keberangkatan dan kedatangan

  • Area parkir kendaraan pribadi dan sepeda motor

  • CCTV dan petugas keamanan 24 jam

Kebersihan dan keteraturan menjadi perhatian utama setelah revitalisasi. Petugas terminal kini dilengkapi dengan sistem monitoring dan penjadwalan digital agar arus kendaraan dan penumpang tetap terkendali.

Loket penjualan Tiket di terminal lebak bulus

4. Integrasi Transportasi sebagai Pusat Transit Multimoda

Terminal Lebak Bulus menjadi contoh ideal dari konsep “transit-oriented development” (TOD). Berikut jaringan transportasi yang terintegrasi langsung:

  • MRT Jakarta (Stasiun Lebak Bulus Grab) – menghubungkan Jakarta Selatan dengan pusat kota (Bundaran HI) dalam waktu kurang dari 30 menit.

  • Halte TransJakarta – koridor utama dan rute pengumpan tersedia di sekitar terminal.

  • Ojek online & taksi daring – disediakan area drop-off dan pick-up yang resmi.

  • Angkutan kota (angkot) – masih tersedia sebagai opsi feeder ke wilayah permukiman.

  • Skybridge penghubung – menghubungkan terminal bus dengan stasiun MRT secara langsung.

Fasilitas integrasi ini membuat perpindahan antar moda jauh lebih mudah, efisien, dan aman—baik untuk pekerja harian maupun pelancong luar kota.

5. Kapasitas Terminal: Menampung Ribuan Pergerakan per Hari

Terminal dirancang untuk melayani sekitar 20.000 penumpang per hari pada hari biasa, dan bisa melonjak hingga 35.000 saat musim mudik atau libur panjang.

Kapasitas fisik terminal meliputi:

  • 60+ kantung parkir bus besar di area keberangkatan

  • 30 kantung parkir untuk bus yang baru tiba

  • Area antrean penumpang yang dapat menampung sekitar 500 orang secara bersamaan di ruang tunggu indoor

  • Area parkir kendaraan pribadi yang dapat menampung hingga 250 mobil dan 500 sepeda motor

Kapasitas ini terus disesuaikan dengan tren mobilitas masyarakat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terus melakukan evaluasi dan pembaruan sistem manajemen untuk memaksimalkan kapasitas terminal tanpa mengorbankan kenyamanan.

baca juga : Terminal Bus di Jakarta Selatan

Penutup: Terminal yang Berkembang Seiring Jakarta

Terminal Lebak Bulus telah bertransformasi dari terminal konvensional menjadi pusat mobilitas terpadu di Jakarta Selatan. Dengan rute-rute vital, fasilitas modern, sistem integrasi canggih, dan kapasitas yang mumpuni, terminal ini bukan hanya menjadi simpul logistik, tetapi juga simbol kemajuan sistem transportasi publik Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *