Terminal Tipe A Demak

terminal demak

Kabupaten Demak bukan hanya dikenal sebagai kota wali dan pusat sejarah Islam di Jawa, tetapi juga sebagai simpul transportasi penting di jalur Pantura. Di tengah pertumbuhan mobilitas penduduk dan arus logistik yang tinggi, kehadiran Terminal Tipe A Demak menjadi sangat vital. Terminal ini tak hanya berfungsi sebagai tempat naik-turun penumpang, tetapi juga sebagai penopang ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat. Artikel ini akan mengulas sejarah, fasilitas, dan peran strategis Terminal secara mendalam.

terminal bus tipe A demak

Sejarah Terminal Tipe A Demak

Terminal  ini memiliki sejarah yang sejalan dengan perkembangan infrastruktur transportasi darat di Jawa Tengah. Dibangun pada era akhir Orde Baru, Terminal Demak awalnya hanya berstatus sebagai terminal kelas dua yang melayani angkutan lokal dan antarkota dalam provinsi.

Namun, seiring meningkatnya jumlah penumpang dan posisi geografis Demak yang strategis—terletak di jalur penghubung antara Semarang, Kudus, Jepara, dan Surabaya—pemerintah pusat meningkatkan statusnya menjadi Terminal Tipe A pada awal 2000-an. Dengan status ini, pengelolaannya berada langsung di bawah Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, bukan lagi pemerintah daerah.

Sejak saat itu, Terminal Demak mulai mengalami sejumlah pembenahan:

  • Penataan ulang jalur kedatangan dan keberangkatan bus

  • Perbaikan fasilitas umum dan ruang tunggu

  • Penertiban angkutan liar dan pengemudi tidak resmi

  • Pemasangan sistem informasi jadwal keberangkatan secara digital (diimplementasikan secara bertahap)

Terminal Demak mulai dibangun pada Agustus 2018, setelah dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 20 Juli 2018 oleh Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Pembangunan terminal ini dilakukan di atas lahan seluas 5 hektare yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Demak dan sepenuhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan nilai investasi sekitar Rp48 miliar.

Awalnya, Terminal Demak ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2020 agar dapat digunakan untuk melayani arus mudik Lebaran tahun tersebut. Namun, pembangunan mengalami keterlambatan karena berbagai kendala, termasuk dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan progres pembangunan berjalan lambat.

Setelah melalui proses pembangunan yang panjang, Terminal Demak akhirnya rampung pada akhir tahun 2024 dan mulai menjalani uji coba operasional pada awal tahun 2025. Terminal ini dirancang untuk menggantikan fungsi Terminal Terboyo Semarang yang sebelumnya menjadi pusat transit utama di kawasan tersebut.

Dengan kapasitas lebih dari 50 bus, Terminal Demak diharapkan dapat meningkatkan pelayanan transportasi darat di wilayah Jawa Tengah, khususnya untuk rute antar kota dalam provinsi (AKDP) dan antar kota antar provinsi (AKAP)

Baca juga : Jenis dan Tipe Terminal Bus

Lokasi dan Akses

Terminal Tipe A Demak beralamat di Jl. Sultan Hadiwijaya, Desa Katonsari, Kecamatan Demak, hanya sekitar 1 kilometer dari Alun-Alun dan Masjid Agung Demak. Lokasinya sangat strategis karena berada di:

  • Jalur utama Semarang–Kudus–Pati

  • Dekat pusat kota dan perkantoran pemerintah

  • Mudah diakses oleh angkutan umum dan pribadi

Akses ke Terminal Demak juga dilalui oleh koridor Trans Jateng yang menghubungkan Semarang dan Demak, memudahkan perpindahan penumpang antarmoda.

Fasilitas Terminal

Sebagai terminal tipe A, fasilitas yang tersedia cukup lengkap dan terus mengalami pembenahan. Berikut ini fasilitas utama yang tersedia di Terminal Demak:

1. Zona Operasional

  • Jalur Keberangkatan dan Kedatangan Bus: Terdapat jalur khusus untuk bus AKDP (Antarkota Dalam Provinsi) dan AKAP (Antarkota Antarprovinsi), dengan marka dan papan nama yang jelas.

  • Loket Tiket Resmi: Disediakan loket dari berbagai perusahaan otobus (PO), seperti Haryanto, Bejeu, Sinar Jaya, dan lainnya.

  • Ruang Tunggu Penumpang: Area teduh dan nyaman dengan kursi, kipas angin, dan layar informasi jadwal keberangkatan.

2. Fasilitas Penunjang

  • Toilet Umum: Tersedia toilet pria dan wanita yang cukup bersih dan berbayar dengan tarif terjangkau.

  • Mushola: Disediakan tempat ibadah yang bersih dan memadai untuk pengguna layanan terminal.

  • Tempat Makan dan Warung: Tersedia warung kopi, makanan ringan, hingga warteg bagi penumpang dan sopir yang menunggu jadwal keberangkatan.

3. Keamanan dan Informasi

  • Pos Keamanan dan CCTV: Terdapat pos keamanan dari petugas Dishub dan bantuan kepolisian, serta kamera pengawas di beberapa titik.

  • Papan Informasi dan Papan Digital: Memuat jadwal bus, rute, dan pengumuman resmi terkait operasional terminal.

4. Area Parkir

  • Area parkir luas yang dapat menampung kendaraan roda dua, roda empat, dan bus cadangan.

terminal bus demak

Layanan dan Trayek Bus

Terminal Demak melayani berbagai trayek bus AKDP dan AKAP, di antaranya:

Bus AKDP:

  • Demak – Semarang

  • Demak – Kudus

  • Demak – Jepara

  • Demak – Pati

Bus AKAP:

  • Demak – Jakarta (via Cirebon atau Tol Transjawa)

  • Demak – Bandung

  • Demak – Surabaya

  • Demak – Malang

Perusahaan otobus ternama yang beroperasi di sini antara lain:

  • PO Haryanto

  • PO Bejeu

  • PO Sumber Alam

  • PO Nusantara

  • PO Mulyo Indah

Tantangan dan Pengembangan

Meskipun Terminal Demak berfungsi cukup baik, ada beberapa tantangan yang dihadapi:

  • Persaingan dengan terminal bayangan di sepanjang Jalan Raya Pantura

  • Belum optimalnya penggunaan sistem digital seperti e-ticketing

  • Kurangnya minat masyarakat terhadap transportasi umum karena naiknya penggunaan kendaraan pribadi dan layanan travel online

Namun demikian, pemerintah pusat bersama Pemkab Demak telah mengusulkan berbagai langkah pengembangan, seperti:

  • Revitalisasi fisik terminal untuk kenyamanan dan estetika

  • Integrasi dengan Trans Jateng dan Trans Semarang

  • Sosialisasi penggunaan transportasi umum berbasis digital

Penutup

Terminal Tipe A Demak adalah simpul penting dalam sistem transportasi Jawa Tengah, khususnya di wilayah Pantura timur. Dengan sejarah panjang dan fasilitas yang terus ditingkatkan, Terminal Demak bukan hanya menjadi tempat transit, tetapi juga mencerminkan dinamika sosial dan ekonomi masyarakat Demak. Di tengah tantangan zaman, keberadaan terminal ini tetap vital untuk mendukung mobilitas yang aman, terjangkau, dan terintegrasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *