Terminal Bunder Gresik

Terminal Bunder Gresik

Terminal Bunder Gresik bukan sekadar tempat naik-turun penumpang, melainkan denyut nadi transportasi yang menghubungkan Kota Gresik dengan berbagai daerah di Jawa Timur hingga lintas provinsi. Terletak strategis di jalur Pantura, terminal ini menjadi simpul penting yang melayani kebutuhan mobilitas masyarakat pekerja industri, santri, hingga wisatawan.

Keunikan Terminal Bunder terletak pada perannya sebagai terminal kelas A, yang berarti fungsinya tidak hanya melayani angkutan dalam kota atau antarkota dalam provinsi, tetapi juga antarkota antarprovinsi (AKAP). Di sinilah wajah Gresik sebagai kota industri dan kota santri berpadu: para pekerja pabrik, mahasiswa pesantren, hingga peziarah Sunan Giri sering menjadikan terminal ini titik awal perjalanan mereka.

Terminal Bunder Gresik 2


Infografis Terminal

1. Identitas dan Sejarah Terminal

Aspek Keterangan
Nama Terminal Terminal Bunder
Status Terminal Tipe A
Sejarah Dibangun pada akhir 1990-an, resmi beroperasi tahun 2002 sebagai pengganti terminal lama di dalam kota
Pengelola BPTD Kelas II Jawa Timur (Kementerian Perhubungan)

2. Kapasitas dan Fasilitas


3. Akses Jalan Menuju Terminal

Aspek Keterangan
Lokasi Jl. Raya Bunder, Kebomas, Gresik
Akses dari Kota Gresik ± 5 km dari pusat kota (30 menit perjalanan)
Akses dari Surabaya ± 20 km via Tol Surabaya–Gresik
Transportasi Pendukung Angkot, ojek online, taksi lokal

4. Jurusan Bus dan Harga Tiket

Jurusan Bus Trayek Estimasi Harga Tiket
Surabaya – Gresik – Lamongan AKDP Rp15.000 – Rp25.000
Gresik – Tuban – Bojonegoro AKDP Rp30.000 – Rp45.000
Gresik – Malang – Blitar AKDP Rp40.000 – Rp60.000
Gresik – Jakarta (via Tol Trans Jawa) AKAP Rp250.000 – Rp350.000
Gresik – Bandung / Cirebon AKAP Rp220.000 – Rp300.000

Terminal Bunder


Terminal Bunder sebagai Ruang Sosial dan Ekonomi

Yang menarik, Terminal Bunder Gresik tidak hanya berfungsi sebagai simpul transportasi, tetapi juga ruang interaksi sosial dan ekonomi. Para pedagang kecil, sopir bus, tukang parkir, hingga penjual makanan kaki lima menggantungkan hidup di sekitar terminal ini.

Selain itu, terminal ini juga menjadi titik penting bagi santri dari berbagai pesantren di Gresik, Lamongan, dan Tuban. Setiap musim liburan pesantren, Terminal Bunder selalu dipadati santri yang pulang kampung atau kembali menuntut ilmu.

Baca Juga :  Terminal Untung Suropati Kota Pasuruan

Baca juga : Terminal Brawijaya Banyuwangi


Penutup

Terminal Bunder Gresik adalah bukti bagaimana sebuah terminal dapat mencerminkan identitas sebuah kota. Ia bukan hanya titik transit, tetapi juga cermin denyut kehidupan masyarakat Gresik sebagai kota industri sekaligus kota santri. Dengan kapasitas besar, akses mudah, serta keberagaman trayek, terminal ini akan terus menjadi simpul penting transportasi di Jawa Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *