9 Pelabuhan Penyeberangan Kapal Feri Terbesar di Indonesia

pelabuhan penyeberangan terbesar

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki peran vital transportasi laut dalam menghubungkan ribuan pulau. Pelabuhan penyeberangan menjadi infrastruktur kunci yang memfasilitasi pergerakan manusia, kendaraan, dan barang antar pulau. Berdasarkan data dan aktivitas yang tercatat, berikut adalah ulasan mengenai 9 pelabuhan penyeberangan Kapal Feri terbesar di Indonesia:

1. Merak (Banten)

Terletak di ujung barat Pulau Jawa, Pelabuhan Merak Banten adalah salah satu pelabuhan penyeberangan Kapal Feri di Indonesia untuk kapal feri di Indonesia. Pelabuhan penyeberangan ini menjadi penghubung utama antara Pulau Jawa dan Sumatera melalui Selat Sunda. Setiap harinya, puluhan ribu penumpang dan ribuan kendaraan melintasi pelabuhan ini. Pelabuhan Merak dikelola oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

2.Bakauheni (Lampung)

Berada di Lampung Selatan, Pelabuhan penyeberangan Bakauheni merupakan “gerbang utama” transportasi laut dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa, berpasangan dengan Pelabuhan Merak, juga sangat padat dengan ratusan kapal feri yang berlayar setiap hari, mengangkut berbagai jenis kendaraan dan penumpang antar kota dan provinsi. Pelabuhan Bakauheni juga dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

3. Batam (Kepulauan Riau)

Secara kolektif, pelabuhan di Batam, termasuk Batam Center, Harbour Bay, Sekupang, dan Telaga Punggur, membentuk salah satu pusat transportasi feri terbesar di Indonesia. Lokasinya yang strategis dekat dengan Singapura dan Malaysia menjadikannya hub internasional yang penting. Pada tahun 2023, total penumpang kapal di seluruh pelabuhan Batam mencapai 8,1 juta orang, dengan Batam Center dan Harbour Bay mencatat jumlah penumpang internasional terbanyak.

Baca Juga :  Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Fasilitas dan Harga Tiket

4. Gilimanuk (Bali)

Terletak di ujung barat Bali, Pelabuhan Gilimanuk adalah pintu masuk utama transportasi laut antara Bali dan Jawa melalui Selat Bali, penyeberangan ini terhubung dengan Ketapang di Jawa Timur dan melayani arus penumpang dan kendaraan yang sangat tinggi, terutama karena popularitas Bali sebagai destinasi wisata.

5. Ketapang (Jawa Timur)

Berada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Pelabuhan Ketapang adalah mitra Pelabuhan Gilimanuk di Bali, menghubungkan Pulau Jawa dan Bali melalui Selat Bali. Setiap harinya, pelabuhan ini ramai dengan ratusan perjalanan kapal feri yang membawa penumpang dan kendaraan menuju Bali.

6. Tanjung Pinang (Kepulauan Riau)

Sebagai ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, Tanjung Pinang memiliki pelabuhan utama yaitu Pelabuhan Sri Bintan Pura, melayani rute domestik dan internasional, dengan jumlah penumpang yang signifikan terutama saat libur Natal, mencapai 175.645 orang pada tahun 2023.

Baca Juga :  Pelabuhan Tanjung Api-Api, Pintu Gerbang Maritim Sumatera Selatan

7. Tanjung Balai Karimun (Kepulauan Riau)

Pelabuhan Tanjung Balai Karimun terletak di Pulau Karimun Besar dan merupakan salah satu pelabuhan penting di Kepulauan Riau, melayani rute domestik dan internasional, dan mencatat kepadatan penumpang yang tinggi terutama saat musim liburan seperti arus balik Lebaran 2025 dengan 118.296 penumpang.

8. Padangbai (Bali)

Terletak di Kabupaten Karangasem, Pelabuhan Padangbai adalah pelabuhan penyeberangan penting di Bali yang menghubungkan Bali dengan Lombok dan Kepulauan Gili. Pada tahun 2024, tercatat 1.048.078 penumpang tiba di Padangbai, menunjukkan volume aktivitas yang signifikan.

9. Karimun Jawa (Jawa Tengah)

Pelabuhan Karimun Jawa melayani penyeberangan ke Kepulauan Karimunjawa dari Jepara dan Semarang. Sebagai destinasi wisata yang populer, melayani banyak wisatawan, terutama menggunakan kapal feri Siginjai dan Express Bahari.

Kesimpulan

Kesembilan pelabuhan penyeberangan kapal Feri di Indonesia ini memainkan peran krusial dalam sistem transportasi dan konektivitas di Indonesia. Dengan volume penumpang dan kendaraan yang besar, pelabuhan-pelabuhan ini tidak hanya mendukung kegiatan ekonomi dan pariwisata, tetapi juga memperkuat integrasi antar wilayah di seluruh nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *