Terminal Anjuk Ladang Nganjuk adalah salah satu terminal tipe A yang berada di jalur tengah Jawa Timur. Terminal ini menjadi pintu gerbang mobilitas masyarakat Nganjuk dan sekitarnya menuju berbagai kota besar di Pulau Jawa. Bukan hanya sekadar tempat naik-turun penumpang, Terminal juga menyimpan sejarah, dinamika sosial, hingga transformasi fasilitas yang membuatnya tetap relevan di era transportasi modern.
Sejarah Singkat Terminal
Terminal mulai beroperasi pada awal 1990-an sebagai terminal utama Kabupaten Nganjuk. Nama Anjuk Ladang sendiri diambil dari sebutan kuno bagi Nganjuk pada masa Kerajaan Medang. Penamaan ini bukan hanya simbol identitas lokal, tetapi juga menjadi pengingat bahwa Nganjuk sudah lama menjadi jalur transit strategis antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Seiring berkembangnya transportasi, terminal ini pernah mengalami masa surut akibat hadirnya bus antar-jemput di pinggir jalan. Namun, dengan revitalisasi dari Kementerian Perhubungan beberapa tahun terakhir, Terminal Nganjuk kini bertransformasi menjadi terminal modern dengan fasilitas yang lebih ramah penumpang.

Kapasitas Terminal
Terminal ini dirancang untuk menampung ratusan bus setiap harinya. Kapasitas lahan parkirnya mampu menampung sekitar 150 unit bus secara bersamaan, mulai dari bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi), AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi), hingga angkutan kota (angkot).
Jumlah penumpang harian yang dilayani bisa mencapai lebih dari 5.000 orang, terutama saat musim mudik Lebaran.
Fasilitas Terminal
Terminal ini tidak hanya fokus pada fungsi transportasi, tetapi juga kenyamanan penumpang. Beberapa fasilitas yang tersedia antara lain:
-
Ruang tunggu ber-AC dengan kursi yang lebih nyaman.
-
Area kuliner yang menjual makanan khas Nganjuk seperti nasi becek dan dumbleg.
-
Musholla luas dan toilet bersih.
-
Loket tiket resmi dengan sistem digital.
-
Area parkir kendaraan pribadi.
-
Ruang informasi & pos keamanan 24 jam.
-
Wi-Fi gratis untuk penumpang.
Akses Jalan Menuju Terminal
Terminal terletak di lokasi yang sangat strategis, yaitu di Jalan Gatot Subroto, Mangundikaran, Nganjuk. Akses menuju terminal ini sangat mudah karena terhubung dengan jalur nasional Surabaya–Madiun–Solo.
-
Dari pusat kota Nganjuk: ± 3 km, bisa ditempuh 10 menit dengan kendaraan.
-
Dari Stasiun Nganjuk: ± 5 km, tersedia ojek online dan angkutan kota.
-
Dari Gerbang Tol Nganjuk (Tol Trans Jawa): ± 7 km, hanya 15 menit perjalanan.
Jurusan Bus
Terminal Anjuk Ladang melayani berbagai jurusan penting, baik jarak dekat maupun jarak jauh.
-
AKDP (Dalam Provinsi Jawa Timur)
-
Surabaya
-
Malang
-
Kediri
-
Blitar
-
Madiun
-
Ponorogo
-
-
AKAP (Antar Provinsi)
-
Jakarta
-
Bandung
-
Semarang
-
Yogyakarta
-
Denpasar (Bali)
-

Harga Tiket Bus
Harga tiket bervariasi tergantung kelas bus (ekonomi, bisnis, atau eksekutif). Berikut gambaran rata-rata harga:
| Jurusan | Kelas Ekonomi | Kelas Bisnis | Eksekutif/Patas |
|---|---|---|---|
| Nganjuk – Surabaya | Rp25.000 | Rp40.000 | Rp60.000 |
| Nganjuk – Malang | Rp30.000 | Rp50.000 | Rp70.000 |
| Nganjuk – Kediri | Rp15.000 | Rp25.000 | Rp40.000 |
| Nganjuk – Jakarta | Rp180.000 | Rp250.000 | Rp350.000 |
| Nganjuk – Bandung | Rp200.000 | Rp280.000 | Rp380.000 |
| Nganjuk – Yogyakarta | Rp100.000 | Rp150.000 | Rp220.000 |
| Nganjuk – Denpasar (Bali) | Rp250.000 | Rp350.000 | Rp450.000 |
Infografis
| Aspek | Informasi |
|---|---|
| Nama Terminal | Terminal Anjuk Ladang (Tipe A) |
| Lokasi | Jl. Gatot Subroto, Mangundikaran, Nganjuk |
| Sejarah | Beroperasi sejak 1990-an, simbol identitas “Anjuk Ladang” Nganjuk |
| Kapasitas | ±150 bus parkir, 5.000 penumpang per hari |
| Fasilitas | Ruang tunggu AC, musholla, kuliner khas, toilet, parkir, Wi-Fi, loket resmi |
| Akses Jalan | Dekat pusat kota, stasiun, dan gerbang Tol Nganjuk |
| Jurusan | Surabaya, Malang, Kediri, Madiun, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali |
| Harga Tiket | Rp15.000 – Rp450.000 (sesuai kelas dan jurusan) |
Kondisi Terkini
Saat ini, Terminal masih aktif beroperasi dan menjadi salah satu terminal terpenting di jalur tengah Jawa. Meski dihadapkan pada tantangan hadirnya moda transportasi online, terminal ini tetap ramai terutama saat arus mudik, libur panjang, dan hari pasar di Nganjuk. Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan pelayanan dengan sistem tiket digital, penataan area kuliner, serta integrasi dengan transportasi lain.
Baca juga : Terminal Ambulu Jember
Penutup
Terminal Anjuk Ladang Nganjuk bukan sekadar tempat naik dan turun bus, melainkan simbol pergerakan masyarakat Nganjuk dari masa ke masa. Dengan sejarah panjang, kapasitas besar, fasilitas modern, hingga akses yang strategis, terminal ini terus beradaptasi mengikuti perkembangan zaman. Bagi para perantau, mudik, atau sekadar bepergian antar kota, Terminal adalah titik awal perjalanan penuh cerita.
Jika Anda berkunjung ke Nganjuk atau melintasi jalur tengah Jawa Timur, sempatkanlah singgah di terminal ini. Dari sinilah ribuan langkah dimulai, menghubungkan Nganjuk dengan berbagai kota besar di Indonesia











