Di tengah hiruk-pikuk ibu kota, Kampung Rambutan Terminal berdiri sebagai simpul transportasi vital yang menghubungkan Jakarta dengan berbagai daerah di Pulau Jawa dan Sumatera. Terletak di kawasan Jakarta Timur, terminal ini tidak hanya menjadi tempat keberangkatan dan kedatangan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun antarkota dalam provinsi (AKDP), tetapi juga menjadi cermin denyut sosial masyarakat urban yang dinamis.
Sejarah Singkat
Terminal Kampung Rambutan mulai dioperasikan secara resmi pada tahun 1980-an sebagai bagian dari program penataan lalu lintas dan transportasi DKI Jakarta. Saat itu, pemerintah menyadari perlunya membangun terminal baru yang dapat menggantikan peran terminal-terminal kecil yang tersebar di dalam kota, demi mengurai kemacetan dan mengatur lalu lintas bus secara lebih efisien.
Lokasinya yang strategis di kawasan timur Jakarta menjadikannya titik transit ideal bagi penumpang dari dan menuju wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sumatera.
Kapasitas Terminal
Terminal ini dirancang untuk menangani lebih dari 20.000 penumpang per hari, dengan kapasitas parkir lebih dari 150 unit bus di berbagai zona (kedatangan, keberangkatan, dan transit). Pada musim mudik Lebaran atau liburan panjang, angka tersebut bisa meningkat dua kali lipat. Terminal ini juga memiliki 10 peron utama untuk bus AKAP dan AKDP, serta jalur khusus untuk angkutan kota dan TransJakarta.
Fasilitas dan Layanan yang Tersedia
Sebagai salah satu terminal tipe A yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan, Kampung Rambutan Terminal dilengkapi dengan sejumlah fasilitas utama, antara lain:
Ruang tunggu penumpang yang cukup luas dan nyaman.
Layanan tiket resmi dari berbagai perusahaan otobus (PO).
Loket informasi dan pengaduan.
Area parkir luas untuk bus, kendaraan pribadi, dan ojek online.
Toilet umum dan mushola.
Warung makan dan kios kelontong.
Zona naik-turun penumpang yang sudah dipisahkan.
Terminal ini juga sudah terintegrasi dengan sistem TransJakarta (Koridor 7 dan 9) serta berbagai angkot dan ojek daring, menjadikannya pusat transit antarmoda yang efisien.
Jurusan Bus
Kampung Rambutan Terminal melayani ratusan trayek bus yang terbagi ke dalam dua kategori besar: AKAP (Antarkota Antarprovinsi) dan AKDP (Antarkota Dalam Provinsi). Berikut ini beberapa jurusan populer:
🚌 AKAP (Antarkota Antarprovinsi):
Sumatera:
Bandar Lampung
Palembang
Bengkulu
Padang
Medan
Jawa Barat:
Cirebon
Tasikmalaya
Garut
Sukabumi
Jawa Tengah:
Semarang
Solo
Tegal
Purwokerto
Wonosobo
Jawa Timur:
Surabaya
Malang
Madiun
Jember
Banyuwangi
Yogyakarta:
Kota Yogyakarta
Wonosari
Sleman
🚐 AKDP (Antarkota Dalam Provinsi):
Bogor
Depok
Bekasi
Cianjur
Karawang
Subang
Puncak dan Cipanas
Beberapa perusahaan otobus (PO) ternama yang beroperasi di terminal ini antara lain: PO Lorena, Sinar Jaya, Pahala Kencana, ALS, Rosalia Indah, Kramat Djati, SAN, dan NPM.
Baca juga : terminal bus akap pasar lembang
Peran Sosial dan Budaya
Terminal Kampung Rambutan bukan sekadar tempat transit, tapi juga ruang pertemuan sosial. Di sana, Anda bisa menjumpai para pemudik yang rindu kampung halaman, pedagang kecil yang mengais rezeki, hingga sopir dan kernet bus yang menjadikan terminal sebagai bagian dari hidup mereka.
Terminal ini menjadi ruang hidup tersendiri — dengan komunitas informal seperti calo, pengamen, porter, dan pedagang asongan yang semuanya turut membentuk karakter khas Kampung Rambutan. Banyak cerita berawal dan berakhir di sini: pertemuan keluarga, kisah cinta jarak jauh, hingga perjuangan perantau.
Tantangan yang Dihadapi
Meski perannya vital, Terminal Kampung Rambutan tidak lepas dari berbagai tantangan, antara lain:
Kemacetan dan kepadatan lalu lintas di sekitar area terminal, terutama saat musim mudik.
Praktik percaloan dan premanisme.
Kebersihan dan kenyamanan yang belum merata.
Persaingan dengan moda transportasi lain seperti travel online dan kereta cepat.
Harapan dan Masa Depan
Terminal ini direncanakan untuk direvitalisasi secara bertahap agar lebih modern dan nyaman. Harapan ke depannya:
Bangunan terminal lebih bersih dan estetis.
Sistem ticketing sepenuhnya digital.
Integrasi penuh dengan LRT dan MRT.
Penguatan layanan keamanan dan pemantauan CCTV 24 jam.
Jika semua ini terwujud, Kampung Rambutan bisa menjadi contoh terminal urban masa depan yang manusiawi dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Penutup
Kampung Rambutan Terminal bukan hanya sekadar simpul transportasi. Ia adalah denyut kehidupan bagi banyak orang — jembatan antara kota dan kampung, antara kerja keras dan harapan. Di tengah derasnya arus urbanisasi dan transformasi digital, Kampung Rambutan tetap berdiri sebagai titik temu, tempat perpisahan, dan saksi perjalanan hidup jutaan manusia.