Terminal Jombor Yogyakarta juga dikenal dengan Terminal Sleman bukan hanya sekadar tempat naik turun penumpang—ia adalah pusat denyut transportasi yang menghubungkan berbagai wilayah di utara DIY dengan pusat kota hingga luar provinsi. Terletak strategis di perbatasan Sleman dan Kota Yogyakarta, terminal ini menjadi simpul penting bagi bus antarkota antarprovinsi (AKAP), angkutan kota, hingga Trans Jogja. Aktivitasnya tak pernah benar-benar berhenti, menjadikannya sebagai nadi transportasi publik yang tak pernah tidur. Di sinilah setiap perjalanan dimulai, dilanjutkan, atau diakhiri, dengan cerita yang berbeda dari setiap penumpangnya.
🏛️ Sejarah Terminal Jombor Yogyakarta
Awal Mula: Kebutuhan Terminal di Arah Utara Jogja
Mmulai dirintis pembangunannya pada era 1980-an, seiring meningkatnya kebutuhan akan terminal penghubung di wilayah utara Kota Yogyakarta. Saat itu, lalu lintas dari arah Magelang dan Jawa Tengah bagian utara menuju Jogja mulai padat, dan terminal-terminal di pusat kota seperti Terminal Umbulharjo tidak mampu menampung lonjakan penumpang dan bus.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta merencanakan pembangunan yang lebih representatif dan strategis di wilayah Kecamatan Mlati, Sleman, tepat di tepi Jalan Magelang—jalur utama penghubung Yogyakarta–Magelang–Semarang.
Tahun 1990-an: Pengoperasian Awal
Terminal Jombor Jogja mulai aktif digunakan pada awal 1990-an. Fungsinya adalah melayani:
Bus AKDP (Antarkota Dalam Provinsi) dari kota-kota sekitar seperti Muntilan, Magelang, dan Wonosobo.
Bus AKAP (Antarkota Antarprovinsi) dari Semarang, Solo, Jakarta, dan sekitarnya.
Angkutan lokal dan pedesaan dari wilayah Sleman.
Pada periode ini, berkembang sebagai titik transit utama dan mengalami peningkatan volume kendaraan setiap tahunnya.
Tahun 2000-an: Perluasan dan Peningkatan Fungsi
Memasuki awal 2000-an, seiring berkembangnya kota dan meningkatnya arus wisatawan, mulai mengalami pembaruan:
Perluasan area parkir dan ruang tunggu.
Penataan ulang jalur masuk dan keluar bus.
Dibangunnya halte Trans Jogja untuk mendukung integrasi transportasi dalam kota.
Terminal ini juga semakin dikenal sebagai pintu masuk wisatawan yang ingin mengunjungi Candi Borobudur melalui jalur darat.
Tahun 2010–2020: Peran Sentral & Revitalisasi
Pemerintah pusat menetapkannya sebagai Terminal Tipe B, yang pengelolaannya diambil alih oleh Kementerian Perhubungan RI.
Dibangun Flyover Jombor (diresmikan tahun 2015) untuk mengurai kemacetan di perempatan Jalan Magelang—berdampak langsung pada kelancaran akses jalan.
Mulai dilakukan revitalisasi secara bertahap pada fasilitas umum, seperti ruang tunggu, kamar mandi, dan pos informasi.
Era Modern (2020–Sekarang)
Terminal Jombor Jogja terus berbenah sebagai bagian dari proyek modernisasi sistem transportasi darat di DIY.
Telah tersedia sistem informasi digital, rambu jalur bus yang lebih jelas, dan penataan area naik-turun penumpang.
Mulai diarahkan untuk menjadi hub integrasi moda, termasuk shuttle wisata, bus pariwisata, hingga ojek online.
baca juga : Terminal Jombor, simpul ekonomi dan sosial budaya Sleman
🔍 Fakta Menarik
Berada dekat jalur wisata ke Kaliurang.
Pernah menjadi lokasi utama pengungsian bus saat erupsi Merapi tahun 2010, karena letaknya cukup aman dari zona merah.
Kerap digunakan sebagai titik keberangkatan rombongan haji/umrah menuju Bandara Solo atau YIA.
Mengapa Terminal ini Sangat Terkenal?
Sangat terkenal karena beberapa alasan strategis dan fungsional yang membuatnya menjadi salah satu simpul transportasi penting di DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Berikut adalah alasan mengapa Terminal ini begitu dikenal:
1. Lokasi Strategis di Akses Utara Yogyakarta
Berada di Jalan Magelang KM 7, tepat di utara Kota Yogyakarta. Ini adalah jalur utama penghubung Jogja dengan kota-kota di utara seperti Magelang, Temanggung, Wonosobo, dan Semarang. Lokasinya dekat dengan Ring Road Utara membuatnya mudah diakses dari berbagai arah.
2. Terminal Tipe B dan Pusat Transit Antar-Kota
Melayani rute antar-kota antar-provinsi (AKAP), antar-kota dalam provinsi (AKDP), serta menjadi titik transit penting bagi bus-bus besar. Banyak PO besar seperti Rosalia Indah, Sinar Jaya, Handoyo, dan Efisiensi memiliki trayek dari/ke terminal ini.
3. Penghubung Utama Menuju Tempat Wisata Populer
Sering dijadikan titik awal oleh wisatawan yang ingin menuju:
Borobudur di Magelang
Ketep Pass, Kaliurang, dan kawasan Merapi
Candi Mendut
Karena itu, banyak travel dan bus wisata yang memilih berhenti atau transit di sini.
4. Tersedia Shuttle, Angkot, dan Bus Kota
Terminal ini juga menjadi simpul transportasi dalam kota. Ada halte Trans Jogja (koridor 2A, 2B, 8, dll) yang langsung terkoneksi. Selain itu, tersedia juga angkot lokal dan ojek online, menjadikan mobilitas dari dan ke area kota sangat mudah.
5. Dekat dengan Kawasan Pendidikan dan Perumahan
Bberada tak jauh dari kawasan padat penduduk dan pendidikan seperti:
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
Universitas Gadjah Mada (UGM)
Perumahan Sleman dan Mlati
Sehingga, banyak pelajar, mahasiswa, dan pekerja yang mengandalkan Jombor untuk mobilitas sehari-hari.
6. Fasilitas Relatif Lengkap dan Modernisasi
Memiliki area tunggu yang luas, mushola, kamar mandi, kios makanan, dan ruang informasi. Beberapa bagian telah direnovasi untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, dan pengelolaan terminal dilakukan langsung oleh Kementerian Perhubungan.
7. Peran Historis dalam Transportasi Jogja
Sebelum berkembangnya moda transportasi online dan bandara baru YIA, sudah menjadi salah satu pintu masuk utama ke Jogja melalui jalur darat. Peran historis ini menjadikan Jombor sebagai terminal yang memiliki reputasi kuat.
🏢 Kapasitas Terminal Jombor Jogjakarta
Terminal Jombor merupakan terminal Tipe B yang dikelola langsung oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, dan memiliki kapasitas untuk melayani pergerakan kendaraan dan penumpang dalam skala regional hingga nasional.
1. Kapasitas Fasilitas Fisik
Komponen | Kapasitas / Jumlah |
---|---|
Luas Area | ±9.200 m² |
Peron Bus AKAP | 12 jalur (bisa menampung ± 40 bus/hari) |
Peron Bus AKDP | 10 jalur |
Shelter Trans | 1 halte besar (koridor 2A, 2B, 8) |
Shelter Angkutan Lokal/Angkot | ± 15 unit bisa beroperasi dalam satu waktu |
Area Parkir | Daya tampung ± 50 bus + 100 mobil pribadi |
Ruang Tunggu Penumpang | ± 150–200 orang kapasitas tempat duduk |
Toilet Umum | 2 blok (pria dan wanita, masing-masing 10 bilik) |
Kantor Pengelola + Pos Keamanan | 1 gedung 2 lantai |
2. Kapasitas Operasional Harian (Estimasi 2024–2025)
Moda Transportasi | Volume/Hari | Keterangan |
---|---|---|
Bus AKAP | ± 80–100 unit | Trayek Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dll |
Bus AKDP | ± 100–120 unit | Trayek Magelang, Wonosobo, Temanggung, dll |
Trans Yogyakarta | ± 40–60 unit | Koridor 2A, 2B, dan 8 |
Angkot & Shuttle Lokal | ± 30 unit aktif | Ke arah Pakem, Godean, Tempel, Ngemplak |
Volume Penumpang | ± 2.000–3.500 orang/hari | Tergantung musim dan hari libur |
3. Dukungan Infrastruktur
Jalur Masuk dan Keluar Bus: 2 jalur utama (akses langsung dari Jalan Magelang).
Flyover Jombor mempermudah arus kendaraan.
Sistem Informasi Digital: Beberapa area telah dilengkapi papan elektronik jadwal keberangkatan.
Area UMKM dan Warung Penumpang: Menyediakan fasilitas tambahan seperti makanan, minimarket, dan jasa titipan.
Catatan Tambahan:
Meski kapasitas cukup besar, pada momen libur Lebaran, Natal, dan tahun baru, bisa mengalami lonjakan penumpang hingga 2× lipat dari kapasitas normal.
Beberapa peron sering disesuaikan fungsinya secara fleksibel, misalnya peron AKDP yang dipakai untuk bus pariwisata atau angkutan haji pada hari tertentu.
🚍 Akses Transportasi Umum
1. Trans Jogja
Terdapat halte resmi.
Koridor yang melewati atau berhenti di sini: 2A, 2B, 8, dll.
Terhubung langsung ke titik strategis seperti Malioboro, Prambanan, Bandara Adisutjipto, dan UGM.
2. Angkot Lokal dan Bus AKDP
Banyak angkot lokal yang masuk ke Jombor, terutama trayek dari Muntilan, Sleman, dan Tempel.
Bus AKDP dari kota-kota sekitar seperti Magelang, Wonosobo, dan Temanggung berakhir atau transit di sini.
3. Ojek dan Taksi Online
Area terminal sudah ramah terhadap akses ojek online dan taksi daring.
Tersedia titik jemput di pintu masuk, meski kadang perlu jalan sedikit dari area ruang tunggu.
🚗 Kondisi Jalan
Jalan utama cukup lebar dan beraspal halus.
Flyover Jombor membantu mengurai kemacetan di jam sibuk.
Memiliki akses masuk dan keluar yang terpisah, memudahkan pergerakan kendaraan besar seperti bus.
🚐 Angkutan Kota dan Rute Jurusannya
Meski popularitas angkot di Yogyakarta tidak sebesar dulu karena adanya Bus Kota dan transportasi daring, Terminal Jombor Jogja tetap menjadi salah satu titik penting angkutan perkotaan dan pedesaan, terutama bagi warga di wilayah Sleman dan sekitarnya.
✅ Karakteristik Umum Angkot di Jombor:
Umumnya berbentuk minibus atau Mitsubishi Colt lawas, berwarna biru atau kuning tergantung rute.
Kapasitas: ±10 penumpang.
Sistem: ngetem (menunggu penumpang penuh) dan tarif tetap atau bisa tawar (±Rp4.000–Rp7.000 tergantung jarak).
Tidak semua rute memiliki jadwal pasti—berangkat sesuai jumlah penumpang.
Daftar Jurusan Angkot
Kode/Trayek Angkot | Rute Utama | Keterangan |
---|---|---|
Jombor–Tempel–Muntilan | Jombor – Tempel – Salam – Muntilan | Angkot AKDP yang ramai dipakai pelajar dan warga Sleman ke Magelang. |
Jombor–Mlati–Seyegan | Jombor – Mlati – Margoluwih – Seyegan | Melayani wilayah barat laut Sleman. |
Jombor–Godean | Jombor – Mlati – Sidoagung – Godean | Jalur ke arah barat Yogyakarta. Sering digunakan pekerja dan pedagang pasar. |
Jombor–Pakem–Kaliurang | Jombor – Ngaglik – Pakem – Kaliurang | Trayek ke arah utara, dekat kawasan wisata Kaliurang dan lereng Merapi. |
Jombor–Beran–Tridadi | Jombor – Beran – Tridadi Sleman | Rute pendek untuk koneksi lokal dalam wilayah Sleman kota. |
Jombor–Ngemplak | Jombor – Denggung – Ngaglik – Ngemplak | Rute timur laut Sleman, bisa untuk ke arah Bandara lama Adisutjipto. |
Jombor–Sinduadi–Tugu Jogja | Jombor – Sinduadi – Jalan AM Sangaji – Tugu | Jalur pendek ke pusat kota, meski kini kalah ramai dengan Trans Jogja. |
⚠️ Catatan: Beberapa trayek ini tidak beroperasi penuh setiap hari, dan intensitasnya menurun drastis pada hari libur atau malam hari.
🚏 Lokasi Pemberangkatan Angkot
Angkot umumnya berada di sisi timur terminal, berdampingan dengan jalur bus AKDP.
Terdapat papan informasi jurusan, meski sebagian sudah usang.
Petugas bisa membantu menunjukkan angkot sesuai rute yang dibutuhkan.
🔄 Integrasi dengan Transportasi Lain
Angkot–Bus Kota: Penumpang bisa turun di Jombor dan lanjut Trans Jogja untuk masuk kota.
Angkot–Bus AKDP/AKAP: Penumpang daerah bisa naik angkot ke Jombor, lalu sambung bus ke luar kota (Semarang, Jakarta, dll).
Akses Jalan Menuju Terminal Jombor Yogyakarta
Terminal Jombor terletak di Jalan Magelang, tepatnya di Jombor Lor, Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Lokasinya yang berada di jalur utama menuju Magelang dan Semarang membuatnya mudah diakses dari berbagai arah.
Bagi pengguna kendaraan pribadi, rute yang umum ditempuh adalah dari pusat Kota Yogyakarta melalui Jalan Magelang, kemudian belok kiri menuju Jalan Kebon Agung Raya, dan lanjut ke Jalan Kebon Agung. Dari Jalan Kebon Agung, lurus ke arah selatan hingga bertemu dengan Jalan Ring Road Utara. Setelah sampai di simpang empat, belok kanan untuk masuk ke Jalan Magelang-Yogyakarta, dan teruskan perjalanan ke arah selatan hingga menemukannya di sebelah kiri jalan.
🚌 Akses Transportasi Umum Menuju ke Terminal Jombor
Terminal Jombor Yogyakarta juga dapat dijangkau dengan berbagai moda transportasi umum:
Trans Jogja: Beberapa rute melayani perjalanan ke dan dari Terminal, seperti jalur 5A (Jombor – Ambarukmo), 5B (Jombor – Bandara Adisutjipto), dan 8 (Jombor – Ngabean) .
Angkutan Kota (Angkot): Berbagai angkot juga melewati atau berhenti di dekat Terminal, memudahkan akses bagi penumpang dari berbagai kawasan di Yogyakarta.
Transportasi Online: Layanan seperti Gojek dan Grab tersedia dan dapat digunakan untuk mencapai Terminal Sleman dengan mudah.
Dengan berbagai pilihan akses ini, Terminal ini menjadi titik transit yang sangat mudah dijangkau, baik bagi warga lokal maupun wisatawan yang ingin melanjutkan perjalanan ke berbagai tujuan di luar Yogyakarta.
Baca juga : Terminal Tirtonadi Solo
Hal-Hal Unik
1. Bersebelahan Langsung dengan Flyover
Satu-satunya terminal di DIY yang berdampingan langsung dengan flyover (Jalan Layang Jombor).
Flyover ini membentang di atas perempatan Jombor dan menjadi ikon lalu lintas Sleman.
2. Titik Persinggungan Banyak Moda Transportasi
Di Terminal Sleman, kamu bisa menemukan berbagai moda transportasi dalam satu area:
🚍 Bus AKAP
🚐 Bus AKDP
🚎 Bus Kota
🚖 Angkot
🚘 Taksi konvensional dan online
🛵 Ojek pangkalan dan onlineTempat ini menjadi “hub” penting untuk mobilitas masyarakat dari arah utara DIY ke pusat kota.
3. Punya Mural dan Seni Jalanan
Terdapat beberapa lukisan mural besar dan grafiti di tembok sekitar yang menampilkan budaya Jogja, transportasi klasik, dan pesan-pesan sosial.
Mural ini dibuat oleh seniman lokal dan mahasiswa ISI Yogyakarta.
4. Terdapat Masjid & Mushola dengan Desain Unik
Di dalamnya terdapat mushola luas dengan arsitektur Joglo sederhana.
Mushola ini sering digunakan penumpang dan juga sopir sebagai tempat istirahat dan shalat.
5. Warung yang Legendaris
Ada beberapa warung makan kaki lima dan angkringan yang sudah buka sejak tahun 1990-an.
Menu khas seperti sego kucing, teh poci, dan bakso gerobak jadi daya tarik tersendiri.
Beberapa sopir punya langganan tetap dan bahkan menyebut nama warungnya sebagai “markas”.
6. Lokasi Syuting Film dan Dokumenter
Terminal Sleman beberapa kali dijadikan lokasi syuting film, sinetron, hingga vlog traveling.
Karakter visualnya yang ikonik, perpaduan modern dan klasik, menarik bagi sineas.
7. Sering Jadi Titik Transit Backpacker Lokal
Karena akses mudah ke Gunung Merapi (via Kaliurang), Borobudur, dan pusat kota Jogja, banyak backpacker menjadikan Jombor sebagai titik awal perjalanan hemat.
Shuttle murah ke Borobudur dan Muntilan banyak tersedia di sini.
8. “Penanda Arah” Kota
Masyarakat Jogja sering menyebut arah dengan “utara Terminal Jombor” atau “deket Jombor” sebagai patokan lokasi, menjadikannya sebagai referensi geografis sehari-hari.
Kesimpulan
Sebagai salah satu pusat transportasi utama di wilayah DIY, Terminal Jombor Yogyakarta berperan vital dalam menghubungkan berbagai daerah baik di dalam maupun luar provinsi. Dengan kapasitas besar, fasilitas lengkap, serta beragam moda transportasi yang melayani jutaan penumpang setiap tahunnya, terminal ini tak hanya menjadi titik transit, tetapi juga bagian penting dari kehidupan masyarakat Yogyakarta. Keunikan dan aktivitasnya yang tak pernah berhenti menjadikannya sebagai nadi transportasi utara yang tak pernah tidur.