Terminal Indihiang bukan sekadar tempat naik-turun penumpang. Terletak di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, terminal ini menjadi simpul penting bagi pergerakan manusia dan barang di kawasan Priangan Timur. Uniknya, Terminal Indihiang punya karakter yang berbeda dibanding terminal-terminal lain di Jawa Barat—bukan hanya karena fungsinya, tapi juga karena nilai historis, sosial, dan budaya yang melekat di setiap sudutnya.
Sekilas Sejarah Terminal Indihiang
Terminal ini mulai beroperasi pada awal 2000-an sebagai pengganti Terminal Cilembang yang kapasitasnya sudah tidak memadai. Pemerintah Kota Tasikmalaya merancangnya untuk menjadi terminal tipe A yang melayani rute AKAP (Antar Kota Antar Provinsi), AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi), dan angkutan lokal.
Sejak awal pembangunannya, Terminal Indihiang diharapkan menjadi pintu masuk utama Tasikmalaya dari arah Bandung, Jakarta, dan Jawa Tengah.
Lokasi Strategis
Terminal ini berada di jalur Pantura Selatan Jawa, yang menghubungkan Bandung–Tasikmalaya–Banjar–Cilacap. Posisi strategisnya membuat Terminal Indihiang tak hanya melayani penumpang lokal, tetapi juga menjadi titik singgah bus-bus jarak jauh dari Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Jawa Timur.
Alamat lengkap:
Terminal Indihiang, Jl. Letjen Mashudi, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat 46151.
Fasilitas Terminal Indihiang
Terminal Indihiang sudah dilengkapi berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan penumpang:
-
Ruang tunggu luas dengan kursi yang tertata rapi.
-
Area parkir bus yang terpisah untuk AKAP dan AKDP.
-
Pos keamanan dan CCTV untuk menjaga keamanan.
-
Toilet umum yang terawat.
-
Kantin dan warung makan dengan kuliner khas Tasik seperti nasi tutug oncom dan dawet ayu.
-
Mushola untuk ibadah.
-
Loket tiket resmi berbagai perusahaan otobus (PO).
Keunikan Terminal Indihiang Tasikmalaya
Yang membuat Terminal Indihiang unik dibanding terminal lain adalah suasana lokalnya yang kental. Di sini, pedagang kaki lima berjualan makanan tradisional seperti peuyeum, geplak, hingga bakso tahu.
Selain itu, arsitektur terminal memadukan konsep modern dengan sentuhan budaya Sunda, terlihat dari ornamen atap dan warna-warna khas.
Rute dan Perusahaan Otobus yang Beroperasi
Terminal Indihiang melayani berbagai trayek penting:
Trayek AKAP
-
Tasikmalaya – Jakarta (via Tol Cipularang)
-
Tasikmalaya – Semarang
-
Tasikmalaya – Yogyakarta
-
Tasikmalaya – Surabaya
PO yang beroperasi: Budiman, Primajasa, Sinar Jaya, Doa Ibu, dan Murni Jaya.
Trayek AKDP
-
Tasikmalaya – Bandung
-
Tasikmalaya – Garut
-
Tasikmalaya – Banjar
PO yang beroperasi: Budiman, Damri, Wargi Sepakat.
Peran Sosial dan Ekonomi
Terminal Indihiang tidak hanya berperan sebagai simpul transportasi, tetapi juga penggerak ekonomi lokal. Banyak warga sekitar yang menggantungkan hidup dari aktivitas terminal, mulai dari pedagang, juru parkir, porter, hingga sopir angkutan kota.
Tantangan dan Masa Depan Terminal
Meski strategis, Terminal Indihiang juga menghadapi tantangan seperti berkurangnya penumpang akibat maraknya travel shuttle dan transportasi online. Namun, dengan adanya rencana revitalisasi dan digitalisasi layanan tiket, terminal ini berpotensi menjadi terminal modern yang ramah wisatawan.
Kondisi Terkini
Berikut kondisi terkini Terminal Tipe A Indihiang, Kota Tasikmalaya, berdasarkan pantauan media hingga Juli–Agustus 2025:
1. Aktivitas Sepi dan “Hidup Segan, Mati Tak Mau”
Terminal Indihiang Tasikmalaya kini dilaporkan sangat sepi — bahkan saat masa mudik Lebaran — dengan aktivitas angkutan yang hanya terjadi di pool bus milik masing-masing perusahaan, bukan di terminal resmi. Banyak bus yang hanya singgah untuk lewat, tanpa menaikkan atau menurunkan penumpang
2. Fasilitas Terlihat Terbengkalai
Bangunan fisik terminal memang besar dan relatif memadai, tetapi perawatan dan pengelolaan yang lemah membuat banyak fasilitas—termasuk ruang tunggu—terlihat terbengkalai dan kurang representatif. Hanya sedikit petugas yang ada, dan suasana terminal terkesan menyeramkan.
3. Dampak Ekonomi dan Sosial
Sepinya aktivitas berdampak langsung pada para pedagang kecil di sekitar terminal. Beberapa seperti Neni dan Anang telah lama berjualan di sana sejak 2000-an, namun kini penghasilan mereka merosot drastis karena minimnya pengunjung
4. Sorotan dan Tuntutan dari Berbagai Pihak
Berbagai pihak — mulai dari organisasi pemuda seperti Sapma Pemuda Pancasila hingga DPRD dan masyarakat — mendesak agar pemerintah kota dan provinsi segera bertindak. Mereka menyoroti praktik ilegal seperti menaikkan penumpang dari pool, yang melemahkan fungsi terminal.
Beberapa suara juga menekankan perlunya revitalisasi, pengawasan, serta penegakan regulasi agar terminal kembali optimal.
Inti Sorotan Situasi Saat Ini
Aspek | Status Terkini |
---|---|
Aktivitas | Sangat sepi, bus lebih memilih pool |
Fasilitas | Terbengkalai, minim layanan nyaman |
Ekonomi Lokal | Pedagang terdampak income rendah |
Penegakan & Kebijakan | Butuh intervensi pemerintah untuk revitalisasi dan penindakan |
Terminal Indihiang, yang seharusnya menjadi pusat transportasi provinsi, saat ini “mati suri”. Ada harapan besar agar Pemkot Tasikmalaya, DPRD, serta Pemprov Jabar mengambil langkah nyata—mulai dari renovasi fasilitas hingga penertiban transportasi—sehingga terminal ini bisa kembali berfungsi sebagai simpul mobilitas yang berkembang dan aman.
Baca juga : Terminal Harjamukti Cirebon
Kesimpulan
Terminal Indihiang Tasikmalaya adalah gerbang utama Tasikmalaya yang bukan hanya memfasilitasi perjalanan, tetapi juga menjadi pusat interaksi sosial dan ekonomi. Keunikan budaya, sejarah, dan lokasinya membuat terminal ini lebih dari sekadar tempat menunggu bus—ia adalah saksi perjalanan ribuan orang setiap harinya.