Terminal Poris Plawad bukan sekadar titik henti atau titik berangkat. Ia adalah denyut nadi yang menyambungkan berbagai wajah kehidupan—para perantau, pekerja, pelajar, pedagang, bahkan wisatawan. Terletak di Kota Tangerang, terminal ini bukan hanya menjadi simpul transportasi utama, tetapi juga mencerminkan dinamika urban masyarakat Jabodetabek yang terus bergerak.
Lokasi Strategis: Di Antara Dua Dunia
Berlokasi di Kelurahan Poris Plawad Utara, Kecamatan Cipondoh, Terminal Poris Plawad berada pada titik strategis yang menghubungkan Tangerang dengan Jakarta, Banten, dan wilayah Jawa lainnya. Keberadaannya dekat dengan Stasiun KRL Poris dan akses jalan tol menjadikannya pilihan favorit warga sekitar dan para komuter yang ingin melanjutkan perjalanan ke berbagai daerah.
Di sisi timur, Jakarta menanti dengan hiruk-pikuknya. Di sisi barat, Banten dan kota-kota seperti Merak dan Serang menjadi pintu gerbang ke Sumatra melalui Pelabuhan Merak. Poris Plawad berada di tengah—penjaga lalu lintas manusia yang tak pernah benar-benar tidur.
Fasilitas: Lebih dari Sekadar Tempat Menunggu
Terminal Poris Plawad telah melalui revitalisasi besar beberapa tahun terakhir. Kini, fasilitas yang tersedia jauh dari kata seadanya. Beberapa di antaranya:
-
Ruang tunggu ber-AC yang cukup nyaman
-
Area UMKM dan warung makan dengan ragam kuliner lokal
-
Toilet dan ruang menyusui
-
Mushola dan ruang ibadah
-
ATM dan loket pembayaran non-tunai
-
Area drop-off dan pick-up yang terpisah dengan jalur bus
Yang menarik, terminal ini kini juga dilengkapi dengan layanan informasi digital seperti papan jadwal keberangkatan elektronik, CCTV, serta sistem tiket daring untuk beberapa rute.
Jalur dan Rute: Menjangkau Lebih dari Sekadar Jawa
Sebagai terminal tipe A, Terminal Poris Plawad melayani trayek antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP). Dari sini, bus-bus meluncur ke berbagai kota besar seperti:
-
Bandung
-
Yogyakarta
-
Surabaya
-
Semarang
-
Solo
-
Padang (melalui bus Sumatra)
-
Palembang dan Lampung
Beberapa perusahaan otobus (PO) ternama seperti PO Sinar Jaya, PO Lorena, PO ALS, PO Rosalia Indah, dan PO SAN menjadikan Poris Plawad sebagai salah satu titik pemberangkatan utama mereka di Tangerang.
Jadwal & Harga Bus Per Destinasi
1. Jurusan Bandung
Waktu Operasional | Frekuensi | Kelas | Tarif |
---|---|---|---|
09.00 – 21.00 WIB | Setiap 1 jam | Eksekutif AC | Rp 75.000 – Rp 100.000 |
Kisaran umum Bus Ekonomi: Rp 50.000–100.000, Eksekutif: Rp 100.000–150.000, Sleeper premium: hingga Rp 200.000 |
2. Poris Plawad – Jakarta (Kali Deres)
-
05.00 – 20.00 WIB, tiap 1 jam
-
Kelas Eksekutif AC
-
Tarif: ~Rp 90.000
3. Jurusan Serang, Merak, Cilegon
-
Serang: 06.00 – 18.00 WIB
-
Merak: 07.00 – 19.00 WIB
-
Cilegon: 08.00 – 20.00 WIB
(Harga kemungkinan mirip rute Jawa: Rp 75.000–150.000, tergantung kelas)
4. Poris Plawad – Tangerang (Antarkota lokal)
-
05.00 – 21.00 WIB
(Biasanya tarif Rp 20.000–50.000 per trayek, tergantung jarak dan jenis layanan)
5. Jurusan Semarang (via Sinar Jaya)
-
Pagi pertama: 07.00 WIB – 16.00 WIB
-
Tarif: Rp 150.000 (Terminal Poris → Mangkang)
6. Poris Plawad – Yogyakarta, Solo, Surabaya, Palembang, Malang, dll (Bus Sinar Jaya)
-
Yogyakarta: 04.15 – 19.15 WIB, harga mulai Rp 160.000
-
Surabaya: 05.00 – 19.15 WIB, tiket mulai Rp 220.000
-
Malang: 05.00 – 19.15 WIB, harga mulai Rp 305.000
-
Semarang: 04.15 – 18.15 WIB, tiket Rp ? (biasanya setara Yogyakarta)
-
Rute lain: Wonosobo, Klaten, Palembang, Denpasar, Banyuwangi, Purwokerto—umumnya 1–2 keberangkatan sehari, tarif bervariasi mulai Rp 160.000 ke atas
7. Jurusan Rute Jawa Tengah (PO Sumber Alam)
Beberapa rute & jadwal:
-
Ajibarang: 06.00 & 15.30 WIB – Rp 140.000
-
Purworejo, Kebumen, Yogyakarta: 06.00 & 15.30 WIB – Rp 160.000
-
Banyak tujuan lain seperti Magelang, Wates, Sumpiuh, Banyumas—tarif rata-rata Rp 140.000–160.000
Tips Memilih Bus :
-
Pagi (04.00–07.00): pilihan banyak dan harga standar.
-
Siang & malam: frekuensi turun, harga bisa naik.
-
Eksekutif vs Ekonomi: Ekonomi Rp 50.000–100.000, Eksekutif Rp 100.000–200.000+, Sleeper premium ke rute jauh bisa Rp 300.000+.
Rekomendasi Cepat:
-
Bandung: Eksekutif Rp 75K, Ekonomi mulai Rp 50K, jam operasional 09–21 WIB.
-
Jakarta (Kali Deres): Eksekutif Rp 90K, tiap jam 05–20 WIB.
-
Yogyakarta / Surabaya / Malang: naik Sinar Jaya; tiket mulai Rp 160K–305K, keberangkatan pagi dan sore.
Jika kamu butuh data lebih detail seperti jadwal harian per jam atau booking online, saya bisa bantu carikan lewat Traveloka, RedBus atau situs PO terkait.
baca juga : Terminal Bus AKAP Pasar Lembang Ciledug
Wajah Terminal: Mozaik Sosial yang Hidup
Jika terminal lain cenderung fungsional dan dingin, Terminal ini justru hidup dan terasa hangat. Pedagang kaki lima, porter, calo tiket, dan petugas berseragam membentuk ekosistem unik yang khas. Bagi sebagian orang, Poris Plawad adalah tempat mencari nafkah. Bagi yang lain, ini adalah awal dari petualangan atau tempat pulang setelah rindu terlalu lama ditahan.
Uniknya, ada komunitas-komunitas kecil di dalam terminal—pengamen tetap, tukang kopi langganan, hingga tukang pijat keliling yang sudah dikenal langganannya. Di sini, terminal bukan hanya tempat transit, tapi juga ruang sosial dan ekonomi yang tumbuh dari bawah.
Tantangan dan Harapan
Meski telah direnovasi, terminal ini masih menghadapi tantangan, seperti:
-
Masih adanya calo liar yang meresahkan penumpang
-
Kemacetan di jalur masuk terminal saat jam sibuk
-
Perlunya integrasi lebih baik dengan transportasi berbasis rel (KRL dan LRT masa depan)
Namun, dengan dukungan pemerintah dan kerja sama masyarakat, Poris Plawad bisa menjadi model terminal urban yang manusiawi dan efisien. Apalagi, Kota Tangerang tengah mengembangkan konsep Smart City, dan Poris Plawad bisa menjadi contoh terminal digital yang terintegrasi.
Terminal yang Bernyawa
Terminal Poris Plawad bukan hanya ruang transit; ia adalah cerita hidup yang ditulis setiap hari oleh ribuan kaki yang melangkah. Dari pelajar yang pulang kampung, ibu yang menjenguk anaknya di kota lain, hingga supir bus yang menggantungkan hidupnya pada roda-roda besar yang menggerakkan Indonesia.
Dalam diamnya, terminal ini tahu: ia bukan tujuan, tapi penghubung antar mimpi. Ia adalah Poris Plawad—terminal yang bernyawa di tengah kota yang terus bergerak.